ANAMBASNEWS.COM, Tanjungpinang – Poyek pengerjaan overlay di bilangan Daeng Celak menuju Senggarang menuai kontroversi dan keluhan dari masyarakat. Setelah sebelumnya dikeluhkan berlumpur, kini proyek tersebut dinilai tidak memperhatikan keselamatan masyarakat sekitar.
Pengerjaan paket preservasi Jalan dan Jembatan Tanjungpinang Bintan ini dilakukan oleh PT Amanah Anak Negeri dengan masa kerja 300 hari kalender dan nilai kontrak sebesar Rp13,398 miliar menggunakan APBN.
Teguh, salah seorang warga yang sering melintasi jalan tersebut untuk menuju kantornya di Senggarang, menyatakan kekesalannya terhadap kontraktor yang mengerjakan proyek ini. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada petugas atau pekerja kontraktor yang mengatur lalu lintas, sehingga menyebabkan kekacauan di jalan.
“Seharusnya ada petugas atau pekerja yang mengatur lalu lintas. Kalau tidak mampu mengatur, ajukan saja permohonan ke Dinas Perhubungan agar ada yang mengatur,” ujarnya.
Teguh juga menyebutkan bahwa tadi pagi sempat terjadi penumpukan kendaraan di tengah jalan karena kepadatan lalu lintas dari arah Senggarang dan Tanjungpinang, sementara ruas jalan mengecil akibat proyek tersebut.
Awang, seorang warga lainnya yang biasa melewati jalan tersebut, menilai bahwa proyek tersebut seharusnya diawasi dengan ketat. Ia menyarankan agar proyek ditutup total selama pengerjaan dan menyediakan jalur alternatif bagi warga.
“Baiknya ditutup saja bang, dan berikan arahan jalan alternatif bagi warga yang hendak menuju Senggarang, apalagi jalan tersebut merupakan akses menuju Ibu Kota Pemerintahan Kota Tanjungpinang,” tambah Awang.
Kabid Lalu Lintas Dishub Tanjungpinang, Shavran, ketika dikonfirmasi, menyatakan bahwa belum ada permohonan dari kontraktor proyek untuk mengatur lalu lintas di lokasi pengerjaan overlay.
“Sejauh ini pelaksanaan pekerjaan overlay tersebut belum pernah melakukan koordinasi dengan Dishub,” imbuhnya.
Shavran mengimbau masyarakat untuk sementara menggunakan jalan alternatif Jalan Daeng Kamboja Km 14 dan Jalan Daeng Celak belok kanan menuju Makorem 033 WP.
Proyek yang didanai oleh APBN ini seharusnya memperhatikan aspek keselamatan agar tidak terkesan asal-asalan dalam pengerjaannya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dan pernyataan dari kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.(Red)