ANAMBASNEWS.COM, Bintan – Program Kepri Terang, yang digagas oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad, SE, MM, telah berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi dari 94,5 persen pada akhir 2021 menjadi 97,99 persen pada akhir 2023.
Program ini, yang bekerja sama dengan PT PLN dan pihak swasta, telah memungkinkan sejumlah desa dan pulau yang sebelumnya hanya menikmati listrik kurang dari 11 jam per hari kini dapat menikmatinya selama 24 jam penuh.
Keberhasilan ini dikonfirmasi oleh Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kepri, Suyono Saeran, yang menyatakan bahwa capaian ini merupakan langkah nyata dalam pemerataan akses listrik di daerah kepulauan.
Namun, di Kabupaten Bintan, masih terdapat desa-desa yang belum mendapatkan listrik selama 24 jam penuh, seperti Desa Dendun, Mapur, dan beberapa lainnya. Kondisi ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Ketua DPD Gerindra Kepri yang juga Ketua DPRD Kepri, H. Iman Sutiawan, SE.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kelurahan Sei Lekop, Iman Sutiawan menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan anggota DPRD Kepri Dapil Bintan-Lingga, M. Najib, untuk memastikan program Kepri Terang tetap berjalan pada tahun depan.
“Kami sudah koordinasi dengan anggota DPRD Kepri Dapil Bintan-Lingga, M. Najib. Mulai tahun depan program ini akan tetap berjalan. Pokir-nya untuk Kepri Terang akan terbukti,” ujar Iman Sutiawan, Senin, 10 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa DPRD Bintan telah mengajukan anggaran untuk menerangi desa-desa yang masih belum mendapatkan akses listrik penuh. Komitmen ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan listrik di seluruh wilayah Bintan, terutama di daerah yang masih mengalami keterbatasan akses energi.
Program Kepri Terang diharapkan terus berlanjut, sehingga seluruh desa di Kepulauan Riau, termasuk di Bintan, dapat menikmati listrik selama 24 jam tanpa gangguan.(Alek)