ANAMBASNEWS.COM, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad melakukan kunjungan ke Pulau Penyengat pada Jumat terakhir bulan Ramadhan 1446 H (28 Ramadhan) untuk meninjau area yang memerlukan revitalisasi lanjutan, pada Jumat, 28 Maret 2025.
Kunjungan ini bertujuan memastikan pelestarian dan pengembangan warisan budaya serta sejarah Melayu di pulau tersebut.
Dalam kunjungannya, Gubernur Ansar mengunjungi beberapa lokasi bersejarah, termasuk Masjid Raya Sultan Riau, makam Engku Putri Hamidah, makam Raja Haji Fisabilillah, serta Balai Adat Melayu Penyengat.
Di Masjid Raya Sultan Riau, Gubernur Ansar menginstruksikan sejumlah perbaikan, seperti perbaikan kotak Al-Qur’an, penambahan kipas angin untuk meningkatkan kenyamanan jemaah, serta perbaikan area masjid yang mengalami kebocoran.
Selanjutnya, Gubernur meninjau makam Engku Putri Hamidah dan makam Raja Haji Fisabilillah, dua situs penting dalam sejarah Kesultanan Riau-Lingga. Ia meminta Kadis PUPR Kepulauan Riau untuk memperbarui tulisan Gurindam 12 yang terdapat di area makam, membangun tempat wudhu bagi pengunjung, serta menyediakan lemari penyimpanan untuk buku Yasin yang digunakan dalam doa dan tahlil.
Di Balai Adat Melayu Penyengat, Gubernur menginstruksikan perbaikan Sumur Tua yang berada di bawah balai adat agar tampak lebih indah dan layak dikunjungi. Selain itu, jika anggaran memungkinkan, halaman di kawasan balai adat juga akan direnovasi guna mempercantik lingkungan sekitar.
Gubernur Ansar juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan di Pulau Penyengat. Ia menegaskan bahwa jalan-jalan yang berlubang atau belum mengalami revitalisasi akan segera diperbaiki guna meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat serta wisatawan.
Sebelumnya, pada 26 Maret 2025, Gubernur Ansar telah mengadakan audiensi dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI Diana Kusumastuti di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, ia mengusulkan agar pengembangan Pulau Penyengat diprioritaskan, khususnya dalam penataan ruas jalan.
“Saya berharap agar penataan jalan sepanjang 1,82 km di Pulau Penyengat dapat segera direalisasikan guna meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan nilai historis Pulau Penyengat,” ujar Gubernur Ansar.
Revitalisasi Pulau Penyengat merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya serta sejarah Melayu. Gubernur Ansar menegaskan bahwa Pulau Penyengat bukan hanya destinasi wisata religi dan sejarah, tetapi juga simbol kejayaan Kesultanan Riau-Lingga yang harus terus dilestarikan.(Anwar)













