NatunaPendidikan dan Kesehatan

Bupati Natuna Sidak RSUD Natuna, Soroti Kekurangan Dokter dan Ketersediaan Obat

12
×

Bupati Natuna Sidak RSUD Natuna, Soroti Kekurangan Dokter dan Ketersediaan Obat

Sebarkan artikel ini
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, Sidak RSUD Natuna, Rabu, 13/3/2025. (Foto: Yahya/Anambasnews.com)

ANAMBASNEWS.COM, Natuna – Bupati Natuna, Cen Sui Lan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna pada Rabu, 12 Maret 2025.

Sidak ini merupakan tindak lanjut dari audiensi dengan tenaga medis sehari sebelumnya di Kantor Bupati. Dalam sidak tersebut, Cen menemukan berbagai permasalahan, mulai dari kekosongan obat-obatan hingga kurangnya tenaga dokter.

Didampingi Sekretaris Komisi I DPRD Natuna, Erimudin, serta Kepala Dinas Kesehatan, Cen Sui Lan meninjau langsung setiap ruangan pelayanan di RSUD Natuna.

Hampir di setiap unit, tenaga medis menyampaikan keluhan, termasuk tidak diperpanjangnya kontrak dua dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Selain itu, ketersediaan obat-obatan yang sering kosong dan mekanisme layanan BPJS yang belum optimal juga menjadi sorotan.

Menyikapi kekurangan dokter, Cen Sui Lan langsung menghubungi Kementerian Kesehatan untuk menyampaikan kondisi Natuna. Ia menegaskan bahwa perlu ada kebijakan khusus dari pemerintah pusat agar layanan IGD tetap berjalan optimal dalam menangani pasien darurat.

“Kekurangan dokter di RSUD Natuna harus menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan. Perlu kebijakan agar pelayanan IGD bisa maksimal,” ujar Cen.

Selain tenaga medis, Cen juga menyoroti kondisi alat kesehatan di rumah sakit, terutama di bagian radiologi, yang beberapa di antaranya mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki. Ia meminta pihak terkait segera mengatasi kendala tersebut.

Terkait sistem rekam medis, Cen menegaskan bahwa manajemen RSUD harus beralih dari metode manual ke sistem digital yang sudah disediakan oleh Kementerian Kesehatan. Langkah ini dinilai lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit.

Untuk mengurangi beban IGD RSUD Natuna, Cen meminta Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan kembali layanan IGD di puskesmas. Dengan demikian, pasien dengan kondisi darurat tidak harus selalu dirujuk ke RSUD.

Masalah ketersediaan obat-obatan dan darah juga menjadi perhatian utama. Cen menyoroti sistem pengadaan yang masih belum optimal, sehingga sering terjadi kelangkaan.

“Ketersediaan obat-obatan dan darah harus menjadi prioritas. Manajemen rumah sakit harus memastikan sistem pengadaan berjalan dengan baik agar tidak terjadi kekosongan stok,” tegasnya.

Selain peningkatan layanan kesehatan, Cen juga menekankan pentingnya edukasi kesehatan kepada masyarakat. Ia menilai bahwa masyarakat perlu lebih memahami pola hidup sehat agar tidak hanya bergantung pada fasilitas kesehatan.

“Pendidikan kesehatan harus lebih digencarkan. Masyarakat perlu memahami pentingnya pola hidup sehat yang dimulai dari rumah,” katanya.

Cen juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan berupaya meningkatkan status RSUD Natuna dari tipe C ke tipe B. Saat ini, rumah sakit masih kekurangan ruang IGD, yang hanya memiliki enam tempat tidur, sehingga sering kali pasien kritis tidak dapat tertangani dengan baik di ICU.

Menutup sidaknya, Cen menyatakan akan segera menggelar pertemuan dengan pihak BPJS untuk membahas jenis penyakit yang dapat diklaim. Pasalnya, banyak keluhan dari masyarakat mengenai penyakit yang tidak bisa ditanggung oleh BPJS, sehingga pasien harus membayar biaya pengobatan sendiri.

“Hasil sidak ini akan kami tindak lanjuti bersama pihak terkait demi meningkatkan pelayanan kesehatan di Natuna,” pungkas Cen.(Yahya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dilarang mengambil konten!!