ANAMBASNEWS.COM, Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, langsung tancap gas setelah kembali dari retret di Magelang pada Jumat, 28 Februari 2025.
Tanpa jeda istirahat, ia memimpin rapat maraton penyesuaian arah kebijakan pembangunan daerah dan anggaran belanja daerah sejak 4 Maret hingga 17 Maret 2025. Rapat yang berlangsung setiap hari hingga pukul 17.00 WIB ini melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam rapat tersebut, Lis meminta setiap OPD memaparkan profil sumber daya manusia (SDM), aset, permasalahan yang dihadapi, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang belum ditindaklanjuti, serta rencana kerja tahun anggaran 2025. Paparan ini disampaikan langsung kepada wali kota dan wakil wali kota dengan pendampingan dari para asisten dan staf ahli Pemko Tanjungpinang.
Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dari rapat maraton ini adalah efisiensi anggaran dalam APBD 2025. “Ini merupakan langkah responsif terhadap instruksi Presiden mengenai efisiensi belanja APBN dan APBD, serta edaran Menteri Dalam Negeri tentang penyesuaian arah kebijakan pembangunan. Setiap OPD harus menyesuaikan kondisi dan melakukan efisiensi,” ujar Lis Darmansyah pada Senin, 17 Maret 2025.
Mengenai besaran efisiensi anggaran yang dicapai, Lis mengungkapkan bahwa angka pastinya masih dalam tahap pencatatan oleh tim dan masing-masing kepala dinas. Laporan ini akan menjadi dasar untuk menyesuaikan APBD sebelum perubahan anggaran dilakukan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, menyatakan bahwa hasil efisiensi tahap pertama akan dialokasikan untuk mengatasi defisit anggaran Pemko Tanjungpinang tahun 2025 yang mencapai Rp 230 miliar.
Teguh juga menambahkan bahwa Lis tidak hanya menyesuaikan rencana kerja perangkat daerah, tetapi juga mencermati sasaran kerja, target kerja, isu strategis, hingga kekuatan SDM di setiap OPD. Program-program yang dinilai tidak selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan visi-misi Lis-Raja akan disesuaikan kembali.
“Salah satu tantangan besar yang harus diselesaikan Pak Lis adalah defisit anggaran, termasuk anggaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang saat ini baru dianggarkan untuk tujuh bulan. Selain itu, ada tunda bayar kegiatan tahun 2024 serta gaji tenaga alih daya yang belum teranggarkan. Ini membutuhkan energi besar dari wali kota di awal masa jabatannya,” jelas Teguh.
Dengan langkah-langkah efisiensi ini, Pemko Tanjungpinang berharap dapat menyeimbangkan keuangan daerah dan memastikan pembangunan serta pelayanan publik tetap berjalan optimal.(Anwar)