ANAMBASNEWS.COM – Adanya kasus pelecehan yang dilakukan predator seksual berinisial S (43) kemarin membuat Konselor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) perihatin kepada korban, dan mengecam keras pelaku.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Konselor PPA Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos P3APMD) Anambas, Erdawati S. Psi.
Erdawati mengatakan bahwa menyayangkan hal seperti ini bisa kembali terjadi di Anambas, terlebih lagi korban dari kasus pelecehan seksual tersebut merupakan anak-anak.
“Kita sama-sama tahu bahwa karena akibat dari pelecehan seksual ini selain menyebabkan rasa trauma kepada korban, juga memungkinkan korban untuk menjadi pelaku di masa yang akan datang,” ucapnya Senin 18 Juli 2022.
Lanjut Herda, ketika pihaknya turun ke Jemaja untuk menangani kasus serupa, salah satu tokoh masyarakat mengaku angka pelecehan seksual di Kecamatan Jemaja cukup tinggi dibandingkan di Kecamatan Siantan ataupun Kecamatan Palmatak.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi dikarenakan cukup banyak area yang sepi di Kecamatan Jemaja untuk para pelaku melancarkan aksi bejatnya tersebut.
“Jadi dari yang saya amati, memang disana banyak tempat-tempat sepi yang bisa dijadikan lokasi bagi para pelaku pelecehan seksual untuk melancarkan aksinya, ditambah lagi kurangnya edukasi dan pengawasan dari para orangtua. Karena rata-rata korban dari kasus pelecehan seksual ini merupakan keluarga yang kurang mampu,” kata Erdawati.
Untuk meminimalisir adanya kasus pelecehan seksual di Anambas, Erdawati menyebutkan pihaknya akan melakukan sosialisasi, kampanye, serta edukasi kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah.
“Karena untuk langsung menghilangkan pelecehan seksual ini sulit, maka kami akan terus mencoba meminimalisir hal tersebut, salah satunya yakni dengan edukasi, sosialisasi, serta kampanye kepada masyarakat,” sebutnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat Anambas khususnya orangtua untuk lebih bijak dalam mengawasi anak-anaknya dan memberikan edukasi terkait seks secara dini. (*Roza)