ANAMBASNEWS.COM – Elyza Riani, klien dari Generation Pillar LAW FIRM & MITRA di Jakarta Pusat, mengajukan laporan ke Polres Bintan dengan tuduhan menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan, serta mencemarkan nama baik melalui media elektronik.
Didampingi kuasa hukumnya Salman Nusantara, SH, MH, dan Arif Rahmat, SH, MH, dari Firma Hukum Pilar Generasi dan Rekan, calon legislatif DPRD Bintan Dapil I nomor urut 9 dari Partai Golkar, Elyza Riani mendatangi Polres Bintan. sekitar jam 14.00. Pemberitaan tersebut bermula dari manipulasi foto kartu nama Elyza Riani yang sengaja dicantumkan dalam paket bantuan Baznas yang beredar di berbagai media.
Menurut tim kuasa hukumnya, laporan tersebut disampaikan atas nama Elyza Riani, SH yang juga merupakan istri Sekretaris Daerah (Sekda) Bintan. Dia menuduh reputasinya telah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Polisi telah mengetahui laporan tersebut dengan merujuk No.LP/B/XII/2023/SPKT/Polres Bintan tanggal 18 Desember 2023.
“Kami dengan tegas meminta polisi segera memanggil pihak-pihak terkait agar keadilan dapat ditegakkan secara tidak memihak,” kata kuasa hukum Elyza Riani, menegaskan komitmennya untuk membiarkan penyidik mengusut tuntas kasus yang meresahkan masyarakat akibat penyebaran foto-foto yang tidak bertanggung jawab.
Elyza Riani, SH, mengungkapkan kekecewaannya dengan mengaku tidak hadir saat pendistribusian paket bantuan dan tidak menginstruksikan timnya atau siapapun untuk memasukkan kartu namanya ke dalam paket yang disalurkan BAZNAS Bintan.
Kuasa hukumnya, Salman Nusantara, menilai kejadian tersebut kemungkinan besar merupakan tindakan sengaja oknum tak bertanggung jawab yang bertujuan merusak elektabilitas kliennya. Mereka mendesak pihak berwenang menyelidiki masalah ini secara transparan, mengungkap aktor intelektual di balik insiden tersebut, dan memulihkan reputasi Elyza Riani yang ternoda.
Tim kuasa hukum menuntut penyelidikan yang adil dan menyeluruh untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan tersebut dan membersihkan nama Elyza Riani dari kontroversi. (Bastian)