ANAMBASNEWS.COM, Natuna – Dalam rangka memuluskan langkah kabupaten Natuna menuju Geopark Dunia (UNESCO), salah satu caranya dengan melengkapi berbagai fasilitas pendukung.
Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah, mengingat sebagian besar geosite di Natuna masih berstatus milik masyarakat. Hanya gunung Ranai yang merupakan kawasan hutan.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Natuna, Marhafiz, mengatakan, pada tahun 2024 mendatang, masih konsen pembenahan di objek wisata gunung Ranai.
Dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024, pihaknya masih melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) berupa gazebo, jalan treking dan toilet.
“Untuk tahun depan, kita masih lanjut sarpras di gunung Ranai. Karena geosite yang lain statusnya masih lahan masyarakat,” katanya dihubungi via telepon seluler, Kamis 7 Desember 2023.
Selain itu kata Marhafiz, pihaknya juga mengusulkan pembangunan jalan dalam kawasan setelah jalan lingkar yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum.
“Sama usulan jalan dalam kawasan, yang setelah jalan lingkar PU itu menuju ke lokasi parkir,” terang Marhafiz.
Selanjutnya kata dia, besar kemungkinan pembangunan jalan Batu Kapal menuju Senubing dari arah laut, karena kawasan itu sudah milik Pemda Natuna.
“Mohon doanya, semoga di tahun 2024 nanti tidak ada halangan semua yang kita rencanakan berjalan dengan baik,” harapnya. (Sarwanto)