ANAMBASNEWS, Rohil – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir berkomitmen untuk mengendalikan inflasi, terutama pada komoditas pangan, dengan mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) fokus pada produk lokal untuk menanggulangi kenaikan harga beras dan cabai merah keriting yang turut berkontribusi pada inflasi.
Laju inflasi yang masih terkait dengan Dumai dan penurunan tingkat stunting pada 14.7% di tahun 2023 menjadi perhatian serius. TPID, dalam High Level Meeting, menyuarakan perlunya sosialisasi untuk mengubah perilaku konsumsi masyarakat agar lebih memilih produk lokal.

Prof. DR H Detri Karya dari UIR menekankan pentingnya stimulasi masyarakat untuk berbelanja lokal. Dalam konteks ini, pemerintah diingatkan untuk menyediakan data pendukung yang akurat guna mencapai target penurunan tingkat inflasi.
Sekda Rohil, Fauzi Erizal, menyoroti kolaborasi antar-OPD dan kecepatan dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang akhir tahun. Dalam konteks ini, dampak banjir dan keterlambatan transfer pembayaran dari pusat menjadi aspek penting yang perlu ditangani.
Dalam era informasi digital, Sekda mengingatkan pentingnya inovasi digital untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. “Aplikasi SIPD RI dan JIPPNas yang terkoneksi dengan KPK RI menjadi langkah maju dalam hal ini,” ujarnya, Kamis 14 Desember 2023.
Asisten II Rahmatul Zamri menyoroti ketergantungan stimulus ekonomi pada belanja pemerintah. Dana Perimbangan (PD-SPR) dan dividen dari SPR diarahkan untuk mendukung sektor UMKM guna menekan inflasi.
“Dorongan pada sektor ekonomi rumah tangga, seperti usaha padat karya, kecil dan industri, serta desa wisata diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Meskipun persentase pertumbuhan ekonomi Rokan Hilir di tahun 2022 relatif rendah, hal ini sebagian besar disebabkan dampak pandemi COVID-19. Namun, dengan strategi yang tepat, harapan pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat di masa mendatang. (ADV)
(Indra)