ANAMBASNEWS.COM, Natuna – Meskipun berada di daerah perbatasan yang merupakan beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), program Merdeka Signal belum menyentuh Desa Tanjungpala di Kecamatan Pulau, Natuna. Desa ini bersama dua desa lainnya, Kadur, dan Air Payang, masih terkendala oleh ketiadaan sinyal yang stabil.
Kusnadi, ketua nelayan Desa Tanjungpala, menyampaikan bahwa kondisi sinyal di desa mereka sangat tidak memadai. Meski terdapat tower mini milik Indosat dan Telkomsel, namun kualitas sinyalnya tidak stabil. Situasi ini menjadi kendala serius bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama dalam mengakses media sosial.
Kepala Desa Air Payang, Edi Sutanu, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap lambatnya sinyal internet. Beliau menyoroti ironisnya keadaan saat kunjungan Bupati, di mana sinyal internet terlihat lancar, sementara dalam keadaan sehari-hari, masyarakat masih kesulitan mendapatkan sinyal yang memadai.
Menanggapi permasalahan ini, Kapolsek Pulau Laut, R.O. Purba, menekankan pentingnya peningkatan bandwidth sebagai solusi jangka panjang. Terlebih lagi menjelang Pemilu, kecepatan akses internet menjadi krusial untuk memberikan laporan dengan cepat dan akurat.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna, Ikhwan Solihin, mengakui telah berupaya maksimal untuk memastikan sinyal internet berjalan lancar. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut berada dalam kewenangan Kementerian Kominfo.
Bupati Natuna, Wan Siswandi, juga menyuarakan keseriusannya terhadap permasalahan sinyal di daerah Pulau Laut, namun menegaskan bahwa penyelesaian masalah tersebut berada di tangan Kementerian Kominfo.
Masyarakat Desa Tanjungpala, bersama dengan para pemangku kepentingan, menunggu tindakan nyata dari pemerintah, baik dalam hal peningkatan infrastruktur maupun peningkatan pelayanan sinyal internet.
Sebagai wajah terdepan NKRI, mereka berharap mendapatkan perhatian yang lebih serius agar dapat menikmati akses internet yang setara dengan daerah lainnya di Indonesia.(Sarwanto)
