oleh

Merasa Dirugikan, Asisten Pelatih Tebang FC Sampaikan Surat Keberatan Kepada Asprov PSSI Kepri

ANAMBASNEWS.COM – Asisten Pelatih Tebang FC, Abdul Ayat, mengatakan, dari hasil musyawarah bersama, bahwa pihaknya keberatan dengan keputusan yang disampaikan Panitia dikejuaraan Sepak Bola Gubernur Kepri 2023 kepada club Tebang FC.

“Kami merasa dicurangi oleh panitia di laga yang kedua berhadapan dengan Jemaja Junior FS pada Jumat 14 Juli 2023,”ucap Abdul Ayat, Kepada Wartawan, Sabtu 15 Juli 2023.

Menurut Abdul Hayat, dengan alasan tidak mendatangkan kepala pelatih
dianggap kalah sebelum bertanding dengan alasan tidak bisa menghadirkan pelatih kepala secara fisik pada saat pertandingan di laga yang kedua padahal Manager Pelatih asisten pelatih serta ofisial.

Surat dari Tebang FC kepada Asprov PSSI Kepri.

“Namun yang lain hadir semua, hanya Pelatih Kepala yang tidak hadir. Kami menganggap panitia berbelit-belit dan tidak adil dalam memberikan kebijakan yang kami anggap sepihak, panitia menyatakan kalah kepada klub Tebang FC dan menyatakan menang kepada klub yang tadinya akan berhadapan dengan kami,” cetus Asisten Maneger Tebang FC.

Lanjut Asisten Maneger Tebang FC, berdasarkan kebijakan dan musyarawarah bersama yang tidak berdasarkan ketentuan yang mutlak karna kalau dilihat regulasi dari Asprov PSSI Kepri berlaku untuk semua kab/kota di kepri dan Tebang FC tidak akan di WO karna ada kabupaten lain tidak perlu mendatangkan pelatih kepala boleh bertanding,tapi ini club Tebang FC dinyatakan Kalah, atas kebijakan yang ambil.

“Atas dasar itu kami menyampaikan surat keberatan kami agar mendapatkan keadilan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, hal ini tidak secara spesifik diatur dalam regulasi yang diterbitkan oleh Asprov Kepri dan tidak pernah disampikan, tidak dipertegas dari proses awal pelaksanaan sampai pertandingan dimulai oleh panitia atau penyelenggara aturan tersebut malah muncul atau dipertegas ketika ada protes dari klub lain yang notabenenya club yang kalah dipertandingan yang sebenarnya, sesuai isi dari laporan pertandingan yang kami terima dari Asprov PSSI Kepri pada Jum’at malam 14 Juli 2023.

“Didalam isi Surat Laporan Pertandingan Kejuaraan Sepak Bola Piala Gubernur Kepri Tahun 2023 Zona Kabupaten Kepulauan Anambas “yang kami terima Jum’at Malam 14 Juli 2023 bisa disimpulkan bahwa Club kami dinyatakan Kalah karna ada protes dari club lain dan club tersebut menolak bertanding, logikanya jika kita maknai aturan yang sebenarnya dipakai oleh Panitia dan dibuat oleh Asprov Kepri di pasal 10 ayat 1 jelas ketika club yang menolak bertanding maka club tersebutlah yang diberi sanksi/diskualifikasi atau dinyatakan kalah karna mereka menolak,” terang Abdul Ayat.

Dengan alasan, kata Asisten Meneger Tebang FC, bahwa tidak ada pelatih kepala, kita clearkan satu persatu dari isi surat tersebut. Semestinya Panitia harus memberikan sanksi dan tidak membolehkan kepada club yang menolak untuk bertanding dipertandingkan lagi dilaga selanjutnya logikanya mereka sudah tidak mau bermain.

“Sarusnya kalau protes, protes saja namun tidak mesti menolak untuk bertanding, malah kami yang tidak menolak alias mau bertanding/bermain dianggap Kalah, dan tidak ada dalam pasal per pasal diregulasi yang dibuat Asprov Kepri,”ujarnya.

“Pada laga pertama klub Tebang FC tidak ada masalah tanpa ada Pelatih Kepala, harusnya jika kami tidak lulus secara persyaratan kami tidak bisa berlaga dipertandingan pertama karna aturan tersebut menyebutkan tentang “Ketentuan Pedaftaran Ofisial di Pasal 31″ tapi kenapa dilaga pertama kami dipertandingkan, dan dilaga kedua kami dianggap kalah sejatinya,” sebut Abdul Ayat.

Jika aturan dipakai harus dijalankan dari awal jangan menunggu ada protes, disampaikan jauh-jauh hari agar club Tebang FC bisa mempersiapkannya.

“Sebab, faktanya panitia menyampaikan kepada kami dihari yang sama dilaga kami yang kedua yang akan berlangsung hari itu juga, artinya ini info mendadak, disampaikan sanksi atau dampak ketika salah satu club tidak bisa memenuhi ketentuan pedaftaran ofisial yang disebutkan dimana pasal 31 yang dipakai sebagai Dasar menjatuhkan keputusan kekalahan kepada kami, datang dari mana tidak pernah dikoordinasi atau disampaikan kepada Club’ Tebang FC,” tulisnya.

Ia menambahkan, Kemudian aturan harus menghadirkan pelatih kepala dalam pertandingan tidak berlaku di daerah atau kabupaten lain seperti di Kabupaten Lingga tidak masalah tanpa harus ada pelatih kepala yang hadir disaat pertandingan harusnya ini berlaku disemua kab/kota di Kepri, pertandingan tetap dilaksanakan, kenapa di Kabupaten Anambas bisa berbeda, harusnya sama.

“Sepengetahuan kami secara nasional juga tidak masalah jika pelatih kepala tidak hadir dipertandingan ,tim atau klub tersebut tidak didiskualifikasi, tetap berlaga hanya saja tidak bisa fungsi pelatih kepala didalam pertandingan, sama juga halnya dengan pertandingan-pertandingan lainnya,” bebernya.

Selain Tebang FC ada juga club lain yang bernasib sama yaitu klub Mekar Indah FC juga diperlakukan sama,dianggap kalah karna alasan yang sama.

“Kami berharap agar Panitia dan Asosiasi Sepak Bola baik itu Askab Anambas atau Asprov kepri Menjunjung Tinggi Sportifitas secara Profosional dengan memberikan kebijakan yang adil-seadilnya dan berlaku sama tanpa pandang bulu jangan ada intervensi dari pihak-pihak lain. Biarkanlah diadu secara kualitas yang ada dalam kejuaraan yang bergengsi ini dengan tujuan menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas agar kualitas persepak bolaan kita lebih baik lagi kedepan khususnya di Anambas,” pintanya.

Berita ini Diposting, Wartawan Anambasnew.com belum berhasil menghubungi Panitia sepak bola Kejuaraan Gubernur Kepri 2023 untuk klarifikasi.(Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed