ANAMBASNEWS.COM — Kementerian Kesehatan RI dan TNI sepakati kerja sama bidang kesehatan. Keduanya berkomitmen membangun kesehatan di Indonesia. Kerja sama tersebut tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Panglima TNI Yudo Margono pada Senin (6/11) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Sebelumnya, pada Februari 2017 silam Kementerian Kesehatan dan TNI telah menyusun Nota Kesepahaman tentang Pelayanan Kesehatan. Nota Kesepahaman tersebut berakhir pada tahun 2022. Dengan adanya berbagai tantangan kesehatan, maka dari itu dinilai perlu untuk melanjutkan nota kesepahaman tahun 2023-2025.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup pelayanan kesehatan, penanggulangan, pencegahan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, penanggulangan krisis kesehatan, kesehatan masyarakat, sosialisasi dan pelaksanaan program kesehatan, pendidikan dan pelatihan SDM bidang kesehatan, pengelolaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan serta logistik kesehatan, riset bidang kesehatan, kerja sama luar negeri bidang kesehatan, dan kegiatan lainnya yang disepakati antara Kemenkes dan TNI.
Mengapresiasi kerja sama yang terjalin, Menkes Budi mengatakan banyak hal yang bisa dirapikan terkait kesehatan bangsa dan keselamatan tenaga kesehatan terutama di daerah.
“Dengan koordinasi dan kolaborasi tersebut, diharapkan akan dapat mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan serta menciptakan lingkungan kondusif bagi pelaksanaan gerakan masyarakat untuk hidup sehat,” ujar Menkes Budi di Mabes TNI, seperti dilansir Anambasnews dari kemkes.go.id, Selasa (7/11/2023).
Menurut Menkes Budi, upaya transformasi kesehatan membutuhkan dukungan dan kemitraan yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan terkait, baik dari pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, akademisi, dan media.
Menkes Budi menilai TNI dengan sumber daya yang dimiliki selalu siap mendukung upaya kesehatan, baik pada situasi normal maupun pada situasi krisis kesehatan seperti saat pandemi COVID-19 dan kejadian bencana lainnya.
Diungkapkan Menkes Budi, pada situasi normal atau sebelum terjadi krisis, TNI dengan sumber daya kesehatan yang dimiliki telah membantu memperkuat akses dan kualitas layanan kesehatan serta menjaga keamanan kesehatan global. Sedangkan pada situasi krisis, contohnya pada saat pandemi lalu, TNI telah banyak memberi dukungan pada keberhasilan vaksinasi, evakuasi medik dan pelayanan kesehatan, testing, tracing, dan treatment, serta penyediaan sarana prasarana dan logistik yang dibutuhkan.
“Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan sinergitas antara Kementerian Kesehatan dan TNI dapat lebih kuat sehingga mempercepat pelaksanaan dan kualitas transformasi kesehatan dan berbagai pencapaian target kesehatan nasional maupun global,” ungkap Menkes Budi.
Sementara Panglima TNI, Yudo Margono, mengatakan tugas TNI adalah menjaga keutuhan NKRI dan menjaga keselamatan bangsa dan negara.
“Sudah menjadi tugas TNI untuk melindungi masyarakat dari segala ancaman, seperti yang kita ketahui bersama ancaman yang paling memungkinkan adalah ancaman perbatasan juga ada bencana, juga ada virus yang telah kita lalui bersama yaitu COVID-19,” kata Panglima Yudo.
Panglima juga mengajak untuk bersama-sama fokus pada ancaman kelaparan juga ancaman bencana yang bisa terjadi setiap saat.
“Kami siap TNI mengawal kegiatan-kegiatan pemerintah di daerah baik itu pembangunan pendidikan, bahkan juga kesehatan. Tentunya dengan MoU nantinya kami akan siap mengawal di daerah mana saja yang pak menteri rekomendasikan, terutama untuk menjaga tenaga kesehatan. Kami siap untuk membantu,” ucapnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya MoU ini dapat lebih memasifkan dan membantu kesehatan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” tambah Panglima. **
*Editor: Indra