BeritaBintan

Cuaca Ekstrem di Bintan Timur, Longsor dan Banjir Rendam Ratusan Rumah

48
×

Cuaca Ekstrem di Bintan Timur, Longsor dan Banjir Rendam Ratusan Rumah

Sebarkan artikel ini
Pemkab Bintan mendirikan tenda dan dapur umum, di Kampung Sidodadi, Jumat, 17/1/2025. (Foto: Alek/Anambasnews.com)

ANAMBASNEWS.COM, Bintan – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kecamatan Bintan Timur (Bintim), memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang serta gelombang pasang laut telah menyebabkan berbagai bencana, mulai dari banjir hingga tanah longsor.

Di Kecamatan Bintan Timur, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Selain itu, akses jalan terganggu akibat genangan air dan pohon tumbang. Situasi ini memaksa warga untuk berhati-hati dalam beraktivitas.

Sebagai respons cepat, pada Jumat, 17 Januari 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat, seperti mendirikan dapur umum, tenda pengungsian, pendataan dampak bencana, serta pemasangan rambu peringatan di jalan-jalan yang rusak.

Di Kampung Sidodadi, RT 003 RW 020, Ketua RT setempat, Irwansyah, melaporkan adanya tanah longsor yang terjadi di belakang salah satu rumah warga.

Longsor tersebut dilaporkan kepada Kelurahan Kijang Kota, lengkap dengan dokumen identitas seperti KTP dan KK, serta foto dokumentasi kerusakan.

Informasi ini kemudian diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dian Novian (44), pemilik rumah yang terdampak longsor, menceritakan kronologi kejadian. “Waktu itu hujan turun lebat terus, kami sedang di dalam rumah. Air mulai naik, dan ternyata tebing di belakang rumah longsor,” ungkap Dian.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan langkah-langkah penanganan, baik dalam mengamankan lokasi longsor maupun memberikan bantuan kepada warga terdampak. Situasi ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama di wilayah yang rawan bencana.(Alek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dilarang mengambil konten!!