ANAMBASNEWS.com – Laju kenaikan harga emas dunia terhenti pasca rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Alhasil, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ikut turun pada perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 944.000/batang.
PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, pada perdagangan Kamis kemarin harga emas dunia turun tipis kurang dari 0,1% ke US$ 1.662,94 per troy ons. Padahal, kinerja emas sangat impresif pada Selasa-Rabu pekan ini dengan menguat nyaris 1%.
Rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), membuat emas menghentikan laju impresifnya.
Seperti diketahui,ekonomi AS pada kuartal III-2022 tumbuh 2,6%. Dengan produk domestik bruto (PDB) yang tumbuh di kuartal III-2022, artinya Amerika Serikat lepas dari resesi. Pada dua kuartal sebelumnya, PDB AS mengalami kontraksi 1,6% dan 0,6%, secara teknis disebut mengalami resesi.
Tetapi, hal ini tidak serta merta disambut baik oleh para pelaku pasar. Sebab, dengan PDB yang tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi Wall Street 2,3%, ada kemungkinan bank sentral AS (The Fed) akan terus agresif menaikkan suku bunga, yang merupakan “musuh utama” emas.
Kenaikan suku bunga membuat yield obligasi AS (Treasury) menanjak. Treasury dan emas sama-sama merupakan aset safe haven, bedanya emas tidak memberikan imbal hasil, hanya capital gain.
Dalam kondisi tersebut emas menjadi tidak menarik.
Selain itu, indeks dolar AS juga melesat naik akibat kenaikan suku bunga The Fed. Hal ini berdampak pada mahalnya harga emas bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaan emas pun berisiko menurun dan harganya terseret.
Editor: Nato