ANAMBASNEWS.COM, Natuna – Meskipun berisiko tinggi, masyarakat terpaksa melintasi Jembatan Semala untuk menjalankan berbagai aktivitas, baik dari maupun ke kecamatan Bunguran Utara.
Akses vital ini beberapa kali mengalami kerusakan, dan pada 19 November 2023, kembali terputus akibat terjangan sungai Semala.
Saat ini, masyarakat kesulitan melewati jembatan tersebut karena tidak hanya rusak, tetapi juga terendam luapan banjir.
“Hanya ada 2 jalur, satu putus, yang di tengah-tengah ditimbun. Mungkin tanahnya hanyut lagi, tapi kayunya masih ada,” ujar Harry, seorang warga, Sabtu 25 November 2023.
Harry menekankan bahwa bagi yang melintasi jembatan, harus sangat hati-hati. Selain tergenang air, ada risiko tergelincir karena arus sungai yang sangat deras.
“Mobil bisa melewati dengan risiko tinggi karena arus dan tepi sungai tak terlihat. Pengguna sepeda motor harus melintasi dengan hati-hati, bahkan beberapa diantaranya diangkat bersama-sama,” ungkapnya.
Hari ini, kata Harry, ada warga yang memilih untuk tidak melewati jembatan tersebut, dan memutuskan untuk menggunakan jalan alternatif melalui Teluk Buton walaupun menempuh perjalanan lebih jauh.
Permasalahan ‘klasik’ ini telah lama menjadi tuntutan masyarakat untuk mendapatkan solusi dari pemerintah. Gubernur Kepri Ansar Ahmad pernah berjanji untuk membangun jembatan permanen, namun sayangnya, janji tersebut belum direalisasikan hingga sekarang. (Sarwanto)