ANAMBASNEWS.COM, Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerja sama bisnis melalui pihak swasta senilai US$ 7 juta atau Rp 105 miliar (kurs Rp 15.000). Nantinya Indonesia mengekspor beberapa produk ke Negeri Ginseng.
Kerja sama antara kedua negara ditandai melalui penandatanganan MoU oleh kedua negara di Bali, Jumat, 23 September 2022 kemarin, dan disaksikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
“Saya menyambut baik penandatanganan tiga MoU yang menghasilkan potensi transaksi sebesar US$ 7 juta. Produk-produk yang diminati Korea Selatan seperti konyak, serta keripik singkong dan ubi olahan beku yang merupakan produk unggulan Indonesia,” ungkap Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 September 2022 yang dilansir dari detikfinance.
Ia menuturkan penandatangan tersebut dilakukan oleh tiga pelaku usaha Indonesia dengan dua pelaku usaha Korea Selatan. PT Satoria Konjac Industri dengan With Us Co., LTD menandatangani MoU pembelian produk konyak dengan potensi transaksi US$ 2 juta, PT Indorasa Utama dengan With Us Co.,LTD untuk produk keripik singkong dengan potensi nilai transaksi US$ 2 juta, serta PT Seed Origin International dan Wellygo Inc untuk produk ubi olahan (frozen dried sweet potato stick/frozen sweet potato paste) dengan potensi nilai transaksi sebesar US$ 3 juta.
“Indonesia mengapresiasi penandatanganan tiga kesepakatan dagang dan berharap kerja sama serupa akan semakin terbuka dengan mengimplementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA),” tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan periode Januari-Juli 2022 sebesar US$ 14,03 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 7,27 miliar dan impornya US$ 6,77 miliar.
Sementara itu pada 2021, total nilai perdagangan kedua negara US$ 18,41 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai US$ 8,9 miliar dan impornya US$ 9,4 miliar. Korea Selatan merupakan negara asal investasi asing langsung (FDI) ke-7 bagi Indonesia. Investasinya pada 2021 sebesar US$ 1,64 miliar dengan 2.511 proyek.
Editor: NATO